السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Jumat, 10 November 2017

Tetap semangat untuk anggota KKI

Kawan-kawanku, ikhwan wa ukhti...tetap semangat berorganisasi bersama KKI ya. Walau rintang menghadang, godaan duniawi di depan mata, semoga kita tetap berazzam untuk organisasi kita tercinta, KKI. Semoga KKI bisa menjalankan amanat sebagai organisasi islami di SMA 1 Wonosobo dan terus bersemangat menebarkan mutiara-mutiara islam di SMA kita tercinta ini. Amin.

Read more...

Senin, 09 Mei 2011

“GUE GITU LHOCH!” (PART 1)

Warning! Tulisan ini bisa membuat Anda marah atau tersinggung atau bahkan tersenyum tanda setuju (tapi jangan senyum-senyum sendiri ya). Jika ada kesamaan nama, tempat, kejadian, itu hanyalah kebetulan belaka. Selamat membaca!

“Eh, kemarin, aku liat kamu di alun-alun”, kata Erin mengawali pembicaraan dengan Hilda.
“Oh,iyah, kemarin gue nongkrong sama temen-temen. Gue gitu lhoch!”
“Ngapain??”
“biasalah, anak gaul gitu,,,nongkrong laah…cari angiin…”
“GAUL???”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Di sisi lain kota ini….
Hujan di ujung Senja mengantar dua siswa pulang dari sekolah
“Cepetan Din…Hujannya gede nih…” kata Agus mengajak Dino
“Oke-oke, santai brow! Gimana kalo kita berteduh dulu di depan toko depan gang?”
“Oke-oke” Mereka pun berteduh, menunggui hujan yang semakin lebat saja. Dingin semakin melengkapi ketika seragam putih abu-abu mereka pun basah oleh tetesan rizki Allah dari langit-Nya itu.
“Gus, dingin ya??”, kata Dino memecah sunyi.
“Ho’o ik..uadeem…”
“Nih,tak kasih “anget-anget”, ben ra kademen meneh”, Dino menyodorkan sebatang rokok
“Iih,,, APAAN NIH?”
“Kamu nggak tau? Gini nih cara pakenya….” Dino pun mengajari Agus menghisap sumur penyakit itu.
“Hiiiii, moh-moh, aku moh!”
“Halah,,, nggak usah munafik deh…kamu tau nggak, rokok tu bikin nyaman tau! Makanya cobain dulu…”
“Nyaman apane! Di kamu nyaman, la di aku? Nggak deh..”
“Lah, prige tah,,,CAH LANANG KOK WEGAH NGROKOK. ORA GAUL!” “
GAUL???! Whatever! Wis lah, aku pulang duluan aja. Wassalam!”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keesokan paginya, beberapa siswa sedang thethek di koridor sekolah. Mereka mengamati setiap siswa yang lewat, kemudian mengolok-olok setiap kelemahan yang mereka miliki.
“Eh eh, liat tuh, si Wulan sepatunya baru, hahahah, tapi warnanya kok NORAK banget ya…”
“Iya tuh, ah, paling dapet nyolong tuh…hahahaha…”
“Weeeiiizzz…..Lisa!” kata salah satu diantara mereka menyambut siswi yang baru memakai jilbab itu. Lisa hanya diam.
“Dah jadi anak alim ya kamu..pake jilbab segala….”
“Iya nih, nggak inget apa dulu kerjaannya ngapain? Bukannya kamu yang dulu sering berantem sama kita?!”
“Ya itu kan dulu, sekarang aku mohon, kasih aku jalan, aku mau lewat.”
“Oh ya, silakan ustadzah, hahaha?!” mereka tertawa serentak. Lisa terus melangkah…
“Ah, cemen tuh anak, baru beberapa kali maen ke perpus aja udah gitu. Nggak keren kaya kita. GAUL, KEREN, ASYIK ABISS,”
“Iya tuh, KITA GITU LHOCH!Hahahaha!” Sekali lagi mereka tertawa, tanpa mempedulikan teman-teman lain yang sedari tadi memandangi mereka dengan raut muka yang aneh.
================================================================

Wah, gimana nih setelah baca beberapa cuplikan di atas? Hehe, mungkin anggapan AWAL kita sama, “ah, masa segitunya sih PELAJAR sekarang? Separah itukah REMAJA detik ini?”. Kayaknya agak lebay ya narasinya…tapi fenomen-fenomena itu memang ada di tengah-tengah remaja saat ini, nggak peduli mau di kota gede maupun kota kecil, sekolah pinggir jalan maupun sekolah-sekolah yang masuk gang. Heemmm, Remaja. Kompleks memang kalo ngomongin golongan ini. Yup, karena di masa ini kita memiliki rasa idialis yang tinggi dan bertindak sesuka hati dengan judul “mencari jati diri” (wejiaan…keren ya judulnya)

Dalam fase hidup remaja, kita lagi seneng-senengnya coba-coba. Sering kita denger, “Nggak berani ngrokok, berarti kamu NGGAK GAUL”, atau “Hari gini masuk kelas? Nongkrong lebih asik tau!” bahkan yang PALING PARAH adalah “ Udah SMA belum pernah pacaran? Sumpeh Lo? Cupu banget sih…Gue nih, udah 9 kali ganti cewek….Nggak gaul amat sih lo!”…Ckckckck….kaya gitu ya yang namanya GAUL??

Kalo kita masih berpikiran kaya gitu, haduh-haduh…kapan kita maju? Kapan kita bisa piknik ke bulan kalau pemikirannya aja masih kaya gini? Capek deh! Wake up guys!

- NGROKOK = GAUL (?)
- PACARAN=GAUL (?)
- BOLOS=GAUL (?)
- NGEBUT=GAUL (?)

Serius?? Nggak lah, semua perumpamaan di atas (menurut saya) adalah SALAH. Apakah seperti itu definisi gaul? Ya jelas bukan…. Hayooo, apa jal pengertian gaul? Mereka yang ngaku gaul kadang nggak bisa mendefinisikan gaul dengan logika, hanya dengan nafsu dan perasaan, jadi ya, seleh kepreh alias salah kaprah. Okelah, semua remaja sekarang pasti deh nggak mau nggak dibilang gaul, makanya dalam keadaan yang masih labil (emosinya) kita sering terpacu buat mencoba hal-hal di atas. Emm, coba deh diamati sungguh-sungguh. Contoh-contoh perilaku itu (ngrokok, bolos, ngebut) masuk maksiat nggak? Kalo ditimbang, manfaat sama madhorotnya gede yang mana? Hmm, nggak usah lama-lama mikirnya, pastinya madhorotnya lebih gede ketimbang manfaatnya. Nggak percaya?? Ayo kita buktikan!

Eits2…tunggu dulu! Kita nggak akan membuktikan dengan praktik ya! Kalo emang kamu2 ngaku GAUL, kita buktikan pake LOGIKA, jangan cuma EMOSI aja yang digunakan!

Oke deh, yang peerrrrrrrrtama dan utama adalah rokok. Semua pasti udah tau donk rokok tuh kayak apa. Yup, benar. Bentuknya silinder pejal kecil, terbuat dari tembakau dan tambahan bahan-bahan adiktif lainnya seperti nikotin, tar, dkk. Beberapa saat yang lalu ada fatwa yang mengharamkan rokok (setuju nggak nih?). Dan ada juga yang bilang hukum teringan rokok adalah makruh (jika dilakukan tidak berdosa tetapi jika ditinggalkan mendapat pahala). Hukum makruh terjadi jika dilakukan sekali dua kali, tetapi jika sudah sering, maka hukumnya pun akan menjadi haram. Kenapa dimakruhkan bahkan diharamkan? Karena membahayakan kesehatan. “Lhoh, tapi kan rokok juga ada manfaatnya. Dia bisa bikin aku lebih rileks dan menghilangkan semua masalah”. Nggak sedikit juga yang beranggapan kaya gini. Emang bener tuh, sebagian besar perokok ngaku gitu, cuman kalo dipikir deh, masalah itu bukan buat dihilangkan, dan rokok buka solusi masalah. Kalo pengen rileks, emang cuma rokok, kan nggak… Coba deh, kalo temen-temen bisa sedikiiiiit aja tahan emosi dan amarah, insyaAllah hati lebih tertata dan darah akan mengalir lancar sehingga pikiran menjadi jernih dan rileks (nah, kalo yang ini mari kita praktikkan bersama). Iya kan?

Selain itu, dampak bagi kesehatan memang tidak secara langsung kita rasakan. Okelah, sekarang kamu-kamu yang ngrokok bisa ngaku “keren” karena udah bisa ngrokok, nogkrong di pinggir jalan bareng teman-teman (kaya lagu “alay”), wah, pokoknya udah serasa jadi lelaki pualing keren dah…. Tapi, liat deh, lima, sepuluh, atau belasan tahun mendatang, map-maap ni ya, bukannya mau nakut-nakutin, ketika orang-orang seusia kita bisa menghirup segarnya udara pagi, kalian justru sedang tersengal-sengal nafasnya karena jantung kehilangan pasokan oksigen…. Yang lain (yang dulunya nggak ngrokok) lagi enak jalan-jalan sama anak cucu, ehh, kalian…karena penyakit jantungnya udah akut, timbullah stroke, jadi nggak bisa ngapa-ngapain….Hiiii, na’dzubillahimindzalik….Nggak mau kan?

Makanya brow, nggak usah ngrokok deh. Gaul, keren, update atau apapun itu namanya nggak harus disimbolkan dengan bisa atau nggaknya ngrokok. Coba deh, kalo diitung-itung, uang yang kalian keluarin buat beli rokok tu berapa. Oke, coba kita kalkulasi ya….katakanlah sehari menghisap rokok 5 batang, harga rokok per batangnya (misalnya) Rp600,00…berarti dalam sehari ada pengeluaran sebesar Rp3000,00. Wah, padahal rokok bikin ketagihan, jadi kalo hari ini udah lima batang, besok pun minimal mau nggak mau ya segitu lagi, berarti setiap hari pengeluaran bertambah Rp3000,00, ckckck…(kalo di sekolahku, uang segitu udah bisa buat beli kupat tahu, terus yang 500 buat beli minum, mbo’an pas makan keselek, hehehe). Itu sehari, sekarang, kalo seminggu berarti jadi Rp21.000,00, sebulan Rp90.000,00, setahun? Kurang lebih Rp1.080.000,00! Wah, udah bisa buat bayar SKS berapa semester tuh. Itu kalo sehari 5 batang rokok, lhah, kalo sehari sebungkus, berapa uang yang kita gunakan untuk merusak tubuh titipan Allah ini???? Makanya pren, udahan aja ya ngrokoknya,,,nggak kasihan sama bapak n ibu po, yang bekerja keras buat “nyangoni” kita sekolah, buat beli makan yang bergizi supaya kita tumbuh sehat dan cerdas, YANG BERDOA DI SETIAP HEMBUSAN NAFASNYA UNTUK KITA??? Tapi uang yang mereka beri justru tidak kita manfaatkan dengan semestinya. Astaghfirullohal’adziim… Pastinya kita nggak akan tega melihat mereka bercucuran air mata ketika kita divonis kena penyakit jantung, apalagi penyebabnya cuma benda kecil bernama rokok.

Terus mungkin akan timbul sejenis pembelaan, “Sebenernya aku udah lama pengen berhenti ngrokok, tapi kamu pikir gampang buat ninggalin “dunia rokok” (weleh, namanya ngeri!). Nggak gampang tau! Kamu si enak, tinggal ngomong aja, tapi aku yang jalanin, susah banget….” Dan, jawabannya adalah simple, “Lha dulu kok mau-maunya ngrokok? Kau yang mulai, kau yang mengakhiri (dangdut mode on)”. Tapi, emang bener. Selama ini kita terbiasa menasehati para “smoker”, tanpa memberi mereka alternative untuk meninggalkan rokok. Yang pertama sih, jelas banget, berawal dari niat dan keyakinan buat berhenti ngrokok, niatan untuk beribadah pada Allah dengan merawat tubuh ini, niatan untuk tidak menjadikan orang lain korban asap rokok sehingga menjadi perokok pasif pula, dan yakinlah, pasti bisa! Terus, kalo misalnya terbiasa sehari ngrokok 5 batang, berarti harus nggak ngrokok sama sekali dong? Sip, kalo bisa dilakukan. Tapi kalo memang nggak bisa, mungkin jumlahnya yang dikurangi sedikit demi sedikit sampai 0,,,, Misal dalam waktu seminggu, biasanya sehari 5 batang, berarti Mulai senin, jadi 4 batang aja, rabunya jadi 2 batang aja, kamis 1 batang aja, nah….Jumat, Sabtu, Minggu baru deh, lost contact sama benda yang bahasa inggrisnya (chiee) cigarette itu. Bismillah brow, pasti bisa! Mumpung masih pada punya semangat darah muda nih, semangat juga dong buat say good bye with rokok!

“Terus nanti kalo semua orang nggak ngrokok, otomatis pabrik rokok nggak mendistribusikan rokok, terus bangkrut, terus karyawannya pada di PHK, tembakau para petani tembakau busuk karena nggak diolah, pupuk mahal, jadinya rugi, Negara kita nggak dapet pajak dari perusahaan rokok, terus negara jatuh miskin, terus nggak ada yang jadi sponsor kalo ada perlombaan sepak bola atau bulu tangkis, akhirnya nggak pada olah raga, akhirnya kena jantung, lho, kok sama aja?? Ahh…mending ngrokok aja, bisa nyelametin banyak orang.” Hehehe, mungkin ada juga yang berpendapat kaya gitu. Emang ada benernya juga (kalo pendapatnya sampe tanda tanya aja yaa, kalimat berikutnya kayaknya kurang mendukung deh), nggak gampang lepas dari dilema ini. Tapi, benang yang kusut pun pasti bisa diurai lagi (walaupun pake gunting; jalan pintas terakhir), begitu juga masalah kompleks ini. Mmmmmm, nuwun sewu ya,,,ni hanya sekedar saran dari anak sekolah yang nggak tahu apa-apa mengenai perusahaan, jadi mungkin kaya dibikin gampang, hehe. Tanaman tembakau biasanya tumbuh di daerah dengan udara yang dingin, di lereng pegunungan, dimana di daerah ini pun tanahnya tergolong subur (pun kalo belum kena pencemaran pupuk). Selama ini ada beberapa perusahaan rokok di Indonesia, jadi para petani menganggap akan ada peluang usaha yang besar jika mereka menanam tembakau (karena bahan utama rokok=tembakau), dan mereka pun memanfaatkan lahan yang amat sangat luas HANYA untuk ditanami tembakau saja. Sampai-sampai sayur yang kita makan sesekali ada yang diimport dari luar negeri, bahkan kedelai pun harus “minta dikirimi”, agak lucu juga, karena Indonesia basicnya adalah Negara agraris, harusnya bisa memanfaatkan lahan pertaniannya untuk sayur-sayuran dkk. Nah, disinilah, kita mulai memanfaatkan lahan yang ada. Jika para petani tembakau mau mengganti tanaman tembakau di hektaran tanahnya dengan sayur-sayuran, akan menjadi awal yang baik. Siapa bilang sayur nggak bisa jadi sponsor suatu perlombaan? InsyaAllah bisa….Mungkin gini “jalurnya”. Ketika hektaran lahan yang awalnya ditanami tembakau dan kini berganti sayur maka wilayah itu akan menghasilkan sayur yang banyak. Nah tapi, kalo sekedar sayur, di Negara lain pun banyak kan? Kita terapkan misi “say no to pestisida”, jadi bener2 sayur mayur yang sehat. Nah, ada juga lahan yang disisakan untuk menanam buah-buahan. Buah pun di negara lain ada, nah PR buat kita untuk menjadikan bentuk buah bentuk yang aneh dan menarik. Misal tuh, semangka, biasanya kan bulet, mungkin nanti ada sangga (semangka segitiga). Isinya tetep sama, semangka yang warnya merah dan rasanya segar itu….tapi dengan bentuk yang menarik tentunya harga jualnya juga lebih tinggi. Minta tolong aja sama para mahasiswa fakultas pertanian atau biologi, kan ada tu ilmu-ilmu biologi yang bisa diterapkan. Nah, sayur anti pestisida yang sehat plus buah bentuk aneh dan menarik mungkin masih jarang di luar negeri, jadi kita bisa ekspor ke mereka, Negara dapet pemasukan lagi, petani makmur karena dibantui para mahasiswa, keuntungan bisa buat bangun perusahaan yang mengemas buah dan sayur itu, jadi nanti setiap pertandingan sepak bola atau bulu tangkis, ada yang jadi sponsor deh...pemain-pemainnya bisa mengkonsumsi sayur dan buah tanpa merusak kesehatan. Hmmm, ini hanya konsep aneh yang tiba-tiba muncul….Soalnya udah semakin geregetan aja, liat anak SMP bahkan SD kalo berangkat sekolah bukan pensil yang dipegang, tapi rokok. Semoga suatu saat ada yang baca dan bisa direalisasikan ya,,,amiiin.

Jadi, kalo mau ninggalin rokok, nggak usah ragu2 lagi deh,,, Nggak usah jadiin siapa sponsor pertandingan sepak bola sebagai alasan, nggak usah mikir nanti petani tembakau nanem apa (bukan berarti terus nggak mikir sama sekali tapi….). Pintu rizki itu datang dari arah mana saja, niatan kita sudah baik, ingin menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain di sekitar kita, insyaAllah jalan pun selalu Allah sediakan bagi kita yang benar-benar ingin berusaha. Oke? Mmmm, yang belum pernah ngrokok, jangan pernah “nyicip” walau seiprit, karena bisa ketagihan, terus akhirnya ngeluh lagi deh…”susah untuk menyudahinya”. Bersyukurlah jika belum pernah menghisap rokok sedikitpun, karena tandanya tubuh kita masih terjaga dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok, seperti jantung, stroke, kanker, dan kawan-kawannya.

Nah, udah pada tau kan, gaul bukan berarti harus dengan rokok. Kalo memang kamu-kamu ngaku gaul, jagalah kesehatan diri dan lingkungan dengan tidak merokok. Nggak kebayang kan, ketika masa tua menjemput dengan embel-embel penyakit seabreg, teringat masa muda dulu saat tubuh ini “pamer” dengan mengaku gaul bersama rokok, mungkin hanya penyesalan yang tersisa. So, sebelum menyesal,,,, ajakan temen buat maksiat, jangan dengerin deh,,,anggaplah angin lalu. “cah lanang kok ra wani ngrokok, ra gaul!”,,, timpali saja dengan “cah lanang kok ra mikir awak, ra kelingan po nek arep dadi bapak (imam)?”.

Oke deh,,,capek ya, baca tulisan sebanyak ini…. Kalo gitu, part 1 sampai sini dulu,,, Jangan lupa baca part 2 yaa…semoga lebih seru lagi…Syukur-syukur selain dibaca, dipraktikkan juga yaa,,,insyaAllah bermanfaat. See you pren!

Read more...

Jumat, 22 April 2011

wallpaper


asli buatan anak kki, jadikan wallpaper PC/Notebook anda

Read more...

Jumat, 14 Januari 2011

Kewirausahaan KKI

Bismillah....
Assalamu'alaykum.....
Numpang promosi nih....alhamdulillah kewirausahaan KKI berjalan lagi. Kami mulai mengawali usaha dengan membuat berbagai kreasi yang insyaAllah juga bermanfaat. Ada tempat flashdisk yang lucu-lucu (dan murah meriah, hehe...bisa pesan bentuk juga lho...). Selain itu ada juga bros yang dibuat dari kain perca. Meskipun belum mulai kami promosikan secara resmi (karena masih amatiran, hehe), sudah ada respon positif untuk usaha pengembangan organisasi ini. Berikut ini beberapa foto tempat flashdisk yang kami buat. check this out!



Read more...

mari kita perbaiki....

"Alhamdulillah...". Kata yang sering terbisik dalam hati ketika melihat fenomena saat ini. Fenomena itu adalah sekarang udah banyak saudara-saudara kita sesama muslimah yang sudah "mau" menutup auratnya dengan jilbab. Semoga tetap dengan niatan yang tulus ikhlas semata-mata hanya karena Alloh. Bukan dengan maksud mencari popularitas, biar eksis, atau bahkan biar si "do'i" tambah kesengsem. Ckckckck...pikiran kaya gitu harus kita tendang jauh-jauh. Duuull!!
Tapi sayang, "kemauan" mereka tidak disertai dengan "kemampuan". Eh, jangan salah tanggap dulu. Mampu disini bukan berarti harus pake jilbab yang mahal, bermerk, dkk, melainkan tentang kesempurnaan dalam menutupi perhiasan titipan Alloh yang kita miliki.
Nah, kali ini, yuk kita coba kupas, sebenernya jilbab yang dapet predikat "layak pakai" tu kaya apa to?

First time, emang seneng liat temen-temen yang udah mulai nutup aurat. Tapi mode membuat muslimah saat ini juga melencengkan tata cara dalam berjilbab. Contoh kecil, sekarang lagi musim banget jilbab yang nerawang. Ditambah dengan cara pake yang juga asal-asalan. Mungkin niatnya inovasi kali ya, tapi jadi salah kaprah, ketika kita sering liat juga di sekitar kita yang pake jilbab, tapi, ups, poninya keluar. Semoga aja karena nggak sengaja ya, pren!
Menutup aurat itu nggak boleh setengah-setengah. Kalo udah dapet hidayah untuk menutup aurat, upayakan kita selalu menjaga dan menutupnya dengan baik sebagaimana yang telah diwajibkan oleh Alloh.
Mmmm, syarat menutup aurat yang kadang dilupain adalah, "...menutupkan kerudung ke dadanya...". Sekarang juga lagi tren pake jilbab, tapi jilbabnya dimasukin baju. Meskipun dada kita tertutup baju, tapi jilbab kita nggak nutupin dada secara utuh, karena sembunyi di balik baju. Iya nggak?
Terus, bagi yang rambutnya panjang nih, kita sering kecolongan lho guys! Kadang aktivitas membuat kita lupa untuk mengontrol jilbab kita, jadi nggak jarang rambut panjang kita mengintip keluar. Nah, untuk itu, sebaiknya rambut panjang pemberian Alloh itu dikepang, kemudian dimasukkan baju. Ups, tapi jangan dikuncir ya. Karena akan memberi kesan seperti punuk unta di bawah kepala bagian belakang. Padahal kalo udah menimbulkan punuk-punuk unta dalam berjilbab, nih akibatnya.

”Ada 2 kelompok penghuni neraka dari ummatku tetapi aku belum pernah melihat keduanya yaitu : wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, genit, kepalanya seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.Juga sekelompok laki-laki yang membawa cemeti seperti ekor sapi, yang mereka gunakan untuk memukuli hamba-hamba Allah “ (HR.Muslim)

Wah, pasti semua saudaraku ini pengen masuk surga kan? So, hilangkan "punuk unta kalian!"

Dan, yang lagi ngetrend juga nih... Pake baju ala jajanan pasar. Mau tau kenapa? Yup, kita sering lupa dalam memilih baju yang kita pakai. Seringnya adalah baju-baju yang ketat, super duper mepet sama ukuran tubuh kita. Tau nggak hal itu sama aja kaya kita pake baju, tapi telanjang. Makanya diibaratkan jajanan pasar, yang seringnya dibungkus plastik, jadi nerawang gitu. Hiiiii, pasti nggak pada mau to?

Temen-temen semua udah tau kan, batasan aurat kita? Ya, bener, dari ujung rambut sampe kaki alias seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Berarti, kaki juga termasuk aurat donk? Yup, bener. Kaki yang kita gunakan untuk melangkah ini, juga aurat lho. Mungkin sering berpikiran kalo udah menutup kaki kita dengan celana atau rok yang kita pake. Tapi gimana dengan pergelangan kaki, telapak kaki, serta jari-jari kaki? Untuk itu, walaupun udah menutup aurat dengan baik, perlu juga tuh, disempurnakan dengan pake kaos kaki buat menutup kaki kita yang juga merupakan aurat.

Hmmm, kayaknya cukup deh ya...Tadi itu cuma contoh kecil aja buat kalian yang udah dapet hidayah menutup aurat. Masih banyak aturan atau syariat dalam berjilbab yang mulai dilupakan seiring majunya zaman yang bisa kita liat secara "konkret" di sekitar kita. So, ayo kita perbaiki! Perbaiki cara kita menutup aurat, biar nggak tergolong setengah-setengah. Mulai dari diri sendiri, sekarang juga. Go, go, go! Jadilah muslimah sejati yang sesungguhnya. Yang malu menunjukkan keindahan yang ia miliki di depan umum. Yang ingin menjadi sholihah, karena wanita sholihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia ini.

Read more...

  © Green islamic Template by islamic313.blogspot.com 2008